Jumat, 11 Juni 2021
Berikut hadits-hadits yang membahas tentang taubat:
Hadits ke-dua Rasulullah Saw bersabda : “barang siapa bertaubat sebelum matahari terbit dari barat maka Allah menerima taubat seseorang itu”(HR. Muslim).
hadist ini menerangkan bahwa Allah menerima taubat manusia selagi nyawa masih ada di kerongkongan. Tetaplah bertaubat karena Allah senang melihat hambanya yang bertaubat dan senantiasa beristighfar. Sekecil apapun dosa kita akan tetap di perhitungkan.
Hadits ke-tiga Dari Hamzah Annas bin Malik seorang pelayan Rasulullah SAW. Meriwayatkan hadits “Allah itu lebih gembira dengan taubatnya seorang hamba daripada kalian semua yang jatuh dari unta yang kemudian lepas. ( H.R.Mutafaq Alaih)“
Dijelaskan bahwa Allah lebih senang dengan taubatnya seorang hamba daripada kembali harta seseorang
Hadits ke-empat Dari Abi Musa bin kois Rasulullah bersabda: “Allah subhanahu Wa ta’ala melebarkan tangannya pada malam hari untuk menerima taubatnya seorang hamba yang berbuat salah pada siang hari . Kemudian melebar kan tangannya di waktu siang untuk menerima taubatnya pada malam hari demikian setiap hari sampai matahari itu terbit dari arah barat. ( H.R. Muslim )“
Dijelaskan bahwa Allah selalu menerima taubatnya seorang hamba sekalipun ia telah berbuat dosa atau kesalahan yang pernah dilakukan sampai akhirnya ia bertaubat dan meminta ampun kepada Allah atas perbuatannya hingga terbit nya matahari itu dari arah barat.
Hadits ke-Lima. Dari Abu Hurairah, Radhiyallahu ‘Anhu. “Kata Rasulullah SAW. “Barangsiapa bertobat sebelum matahari terbit dari arah barat maka Allah akan menerima taubatnya seseorang. (H.R. Muslim )”
Pada kedua hadits diatas hadits ke-empat dan ke-lima menjelaskan bahwa hadis itu adalah hadits yang memiliki waktu bertobat jangka panjang.
Hadits ke-enam. Dari Abi abdi Rahman. “Rasulullah SAW bersabda : sesungguhnya Allah azza wa jalla menerima taubat seseorang selama nyawanya masih di kerongkongan. ( H.R. At-Tirmidzi ).”
Dari Abi abdi Rohman, Rasulullah SAW bersabda:
“Sesungguhnya Allah SWT menerima taubat hamba-Nya selama nyawa hamba-nya itu masih di kerongkongan “
(HR. Tirmidzi)
