Ma’had PTKIN Se-Indonesia Deklarasikan Moderasi Islam Pada Munas Surabaya

Ma’had yang merupakan agen dakwah Moderasi Beragama yang dicanangkan oleh Kementerian Agama kembali menegaskan peran sentralnya terhadap resolusi masyarakat madani sebagai salah satu cita NKRI. Melalui kegiatan Musyawarah Nasional (Munas) yang telah menjadi agenda rutin tahunan Ma’had PTKIN Se-Indonesia, Ma’had kembali menegaskan ikrar dan langkah strategis menggiring umat untuk menerapkan moderasi dalam beragama. Munas yang dirangkaikan dengan Rihlah Ilmiah kali ini diselenggarakan di Sidoarjo dengan UIN Sunan Ampel selaku tuan rumah. Kegiatan ini dilaksanakan secara maraton selama tiga hari dimulai tanggal 21 hingga tanggal 23 November 2022 bertempat di Swiss-Bellinn Airport Sidoarjo Provinsi Jawa Timur.

Para delegasi Ma’had peserta Munas Surabaya Tahun 2022

Kegiatan yang dihadiri oleh sekitar 100 delegasi dari masing-masing PTKIN ini selain menjalin silaturahim antar pengelola Ma’had Al-Jami’ah, juga dilaksanakan sebagai salah satu upaya sharing idea untuk meningkatkan kinerja pengelolaan Ma’had di Satuan Kerja (Satker) masing-masing sekaligus menjalin kerjasama antar lembaga. Menimbang rekomendasi dari Munas sebelumnya yang dilaksanakan di Ternate, Munas kali ini mengambil tema “Posisi dan Peran Ma’had Al-Jami’ah dalam Pengarusutamaan Moderasi Islam di Indonesia”. Pada kesempatan tersebut, Prof. Dr. H. Muhammad Ali Ramdhani, S.TP., M.T. selaku Direktur pada Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama RI didaulat sebagai pemateri untuk diskusi bertema “Posisi dan Peran Ma’had Al-Jami’ah di PTKIN” kemudian diikuti oleh Prof. Akh. Muzakki,M.Ag, Grad.Dip.SEA, M.Phil, Ph.D. selaku Rektor UIN Sunan Ampel Surabaya untuk menyampaikan kuliah singkat mengenai “Peran Ma’had Al-Jami’ah dalam Pengarusutamaan Moderasi Islam di Indonesia

Pemateri sedang memantik diskusi bersama peserta Munas.

Kepala UPT Ma’had Al-Jami’ah IAIN Kendari, Dr. H. Muh. Hasdin Has, Lc., M.Th.I., mengungkapkan bahwa keikutsertaan IAIN Kendari pada Munas kali ini merupakan respon aktif untuk menunjukkan eksistensi Ma’had Al-Jami’ah IAIN Kendari di level nasional sekaligus menjemput kesempatan untuk membangun relasi dan kerjasama dengan berbagai pihak untuk kepentingan pengembangan lembaga ke depannya.

Kepala UPT Ma’had IAIN Kendari, H. Hasdin, pada sesi sidang komisi.

Kita akan belajar banyak hal, melalui kegiatan sharing and focus-group sessions, tentang bagaimana mengelola pembinaan BTQ skala institut dan bagaimana Ma’had punya peran sentral dalam usaha tersebut,” tandas beliau. Dalam sidang komisi yang membahas peran Ma’had PTKIN pada skala nasional, Mudir juga terlihat cukup vokal dalam menegaskan peran Ma’had Al-Jami’ah IAIN Kendari dalam hal pengarusutamaan paham moderasi beragama di wilayah Sulawesi Tenggara.

Munas kali ini juga melibatkan pengurus UPT Ma’had Al-Jami’ah IAIN Kendari. Sekretaris Ma’had, Azwar Abidin, M.Pd. dan pengasuh Ma’had, Masyhuri Rifa’i, M.Ag. terlibat aktif pada diskusi mengenai perumusan kurikulum Ma’had dan muatan moderasi beragama dalam kurikulum yang dirumuskan. Munas berlangsung secara alot dengan diskusi-diskusi yang mewadahi berbagai sudut pandang dan konteks kedaerahan asal masing-masing PTKIN. Namun Munas tetap berlangsung lancar sesuai agenda dan melahirkan beberapa rekomendasi di tingkat komisi dan dilanjutkan menjadi rekomendasi Munas. Pada kesempatan tersebut, juga melahirkan Deklarasi Moderasi Islam yang lahir dari kesepakatan bulat para peserta Munas. Teks deklarasi dapat diakses di tautan berikut.

Delegasi UPT Ma’had Al-Jami’ah IAIN Kendari bersama Panitia Kegiatan Munas Surabaya Tahun 2022

Munas kali ini terbilang istimewa dengan rangkaian Rihlah Ilmiah yang diikuti oleh delegasi Mahasantri binaan beberapa PTKIN. Sayangnya, UPT Ma’had Al-Jami’ah IAIN Kendari tidak menyertakan peserta dari kalangan Mahasantri karena telah terlibat Rihlah Ilmiah di pentas sebelumnya, tepatnya di IAIN Ponorogo pada bulan Oktober lalu. Rihlah Ilmiah ini juga mengagendakan lomba MTQ dan cabang lomba kepesantrenan lainnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *