“Madrasah Qalbu: Membangun karakter Mukmin yang Rahmatan Lil ‘Alamin di Bulan Suci Ramadhan”

SIMAK episode kali ini dibawakan oleh Ustadz Abdul Muiz Amir, Lc,. M.Th.I. Beliau merupakan salah satu pengelola Ma’had Al-Jami’ah dengan tema “Madrasah Qalbu: Membangun karakter Mukmin yang Rahmatan Lil ‘Alamin di Bulan Suci Ramadhan” .(Kamis, 06 Mei 2021)

Bulan Suci Ramadhan adalah bulan penggemblengan spiritual dan pengendalian nafsu sehingga akan melahirkan insan bertakwa yang memiliki sifat kasih sayang, sesuai dengan misi Nabi Muhammad saw sebagai pembawa ajaran Islam yang Rahmatan lil ‘Alamin.

Makna “ Rahmatan lil ‘Alamin” adalah yang kehadirannya di tengah kehidupan masyarakat mampu mewujudkan kedamaian dan kasih sayang bagi manusia maupun alam semesta.
Rahmatan lil’alamin adalah istilah qurani dan istilah itu sudah terdapat dalam Alquran, sebagaimana firman Allah dalam Surat Al- Anbiya’ ayat 107 yang artinya :

 “Dan tiadalah kami mengutus kamu (Muhammad), melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam”.

Ayat tersebut menegaskan bahwa ajaran Islam yang dipahami secara benar akan mendatangkan rahmat untuk semua orang, baik Islam maupun non muslim, bahkan untuk seluruh alam. Islam tidak membenarkan ada diskriminasi karena perbedaan agama, suku, ras, dan bangsa. Itu tidak boleh dijadikan alasan untuk saling berpecah belah. Seorang muslim mempercayai, bahwa seluruh umat manusia adalah keturunan Adam. Dan Adam diciptakan dari tanah. Perbedaan suku, bangsa, dan warna kulit, adalah bagian dari tanda-tanda kekuasaan dan kebijaksanaan Allah, dalam menciptakan dan mengatur makhluk-Nya.

Maka dari itu, hendaknya seorang mahasiswa harus memiliki Khawasul khawas ialah seorang yang memiliki karakter. Karakter yang dimaksud ialah Adab & Akhlak. Bagi seorang santri atau mahasantri harus mempunyai adab terlebih dahulu dibandingkan dengan ilmu karena ulama sekalipun terlebih dahulu mempelajari adab dibanding ilmu agama karena dengan mempunyai ada kitatidak akan mudah untuk menyalahkan pendapat orang lain dan dan kita tidak akan memandang diri kita lebih baik dari orang lain. Bisa jadi pendapat orang lain bisa tentu benar dan pendapat kita belum tentu salah.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *