Bahasa Arab Dasar: Pembagian Isim-isim yang Rafa’ oleh Aini Khairunnisa, M.Pd

Sabtu, 05 Februari 2022. Nina Ayunia Salbiyah

  1. Fa’il

Fa’il adalah kata benda yang kedudukannya dalam kalimat sebagai subjek (pelaku perbuatan). Dengan demikian setiap kata benda yang menjabat sebagai subjek (pelaku perbuatan) dalam susunan kalimat, maka keadaan huruf terakhirnya harus dibaca rafa’. Tanda rafa’nya disesuaikan dengan jenis isim yang bersangkutan. Sebagaimana yang telah dijelaskan sebelumnya pada tema “tanda2 I’rab rafa’ “. Berikut beberapa contoh kata benda yang menjabat sebagai fa’il:

Kata الْمُسْلِمُ  pada contoh tersebut adalah isim (kata benda) yang kedudukannya dalam struktur kalimat sebagai objek (pelaku perbuatan). Oleh karena itu, keadaan huruf terakhirnya harus dibaca rafa’. Tanda rafa’nya adalah dengan harakat dhammah karena kata benda tersebut tergolong isim mufrad (tunggal).

Kata جَاءَ  tergolong fi’il (kata kerja). Perlu diingat bahwa setiap ada fi’il pasti ada fa’il. Isim yang menjabat sebagai fa’il terkadang mufrad (tunggal), mutsanna (dua), ataupun jamak (lebih dari 2). Namun di dalam bahasa Arab ketentuan fi’il (kata kerja) akan tetap mufrad (tunggal) bentuknya meskipun fa’ilnya (pelaku) terdiri dari mutsanna atau jamak. Seperti pada contoh kedua dan ketiga di atas. Ada 2 cara untuk ketentuan dalam membuat susunan kalimat dengan pola fi’il +fa’il , sebagai berikut :

Pertama, apabila fa’ilnya (pelaku) terdiri atas jenis kata benda yang mudzakkar, baik mufrad, mutsanna atau jamak (termasuk jamak taksir yang berakal), maka fi’ilnya harus menggunakan kata kerja yang mufradmudzakkar(tunggal laki2). Contoh :

Kedua, Apabila fa’ilnya menggunakan kata benda yang muannats, baik mufrad, mutsanna ataupun jamak (termasuk jamak taksir dari jenis yang tidak berakal), maka fi’ilnya harus terdiri atas kata kerja mufrad muannats. Contoh :

2. Naibul fa’il

Naibul fa’il adalah kata benda yang berfungsi sebagai pengganti subjek (pelaku) yang tidak disebutkan dalam struktur kalimat. Biasanya naibul fa’il terletak setelah kata kerja yang pasif. Dengan demikian setiap kata benda yang menjabat sebagai pengganti subjek dalam struktur kalimat tidak disebutkan, maka keadaan huruf akhirnya adalah rafa’. Tanda rafa’ disesuaikan dengan jenis isim yang bersangkutan. Contoh :

Kata الْمَالُ dan عُمَرُ pada contoh kedudukannya sebagai pengganti fa’il yang sesungguhnya atau subjek yang hilang atau tidak disebutkan. Oleh karena itu, keadaan huruf terakhir kedua benda tersebut adalah dhammah karena masing2 tergolong isim mufrad. Dengan demikian setiap kata benda yang memiliki kedudukan sebagai pengganti fa’il, keadaan huruf terakhirnya harus dibaca rafa’. Sedangkan tanda rafa’nya menyeseuaikan dengan jenis kata yang bersangkutan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *